Sabtu, 07 Mei 2016

MENGHADAPI TAHUN POLITIK


      http://news.rakyatku.com/thumbs/img_660_442_daftar-di-_1462442055kada.jpg

Tidak lama lagi kita akan menghadapi PILKADA serentak, dan tentunya kita akan mendengarkan yang namanya janji-janji para calon kepala-kepala daerah yang akan bertarung pada perhelatan akbar lima tahunan ini, sejatinya adalah para politikus-politikus yang diusung oleh partai politik dari masing-masing partai ini selalu saja mengumbar janji-janji yang kemudian tidak dapat terealisasi ketika para calon kepala daerah terpilih. Janji-janji yang dituang kedalam VISI & MISI ini hanyalah sebuah surga telinga yang diberikan kepada masyarakat pada umumnya terlebih kepada masyarakat yang tidak paham politik. Pertanyaan yang timbul adalah apakah politik seperti itu? Secara garis besar politik  dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.

Aristoteles (384-322 SM) dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata politik melalui pengamatannya tentang manusia yang ia sebut zoon politikon. Dengan istilah itu ia ingin menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik dan interaksi antara dua orang atau lebih sudah pasti akan melibatkan hubungan politik. Aristoteles melihat politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia, misalnya ketika ia mencoba untuk menentukan posisinya dalam masyarakat, ketika ia berusaha meraih kesejahteraan pribadi, dan ketika ia berupaya memengaruhi orang lain agar menerima pandangannya. Aristoteles berkesimpulan bahwa usaha memaksimalkan kemampuan individu dan mencapai bentuk kehidupan sosial yang tinggi adalah melalui interaksi politik dengan orang lain. Interaksi itu terjadi di dalam suatu kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik sosial dan membentuk tujuan negara. Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-unsur: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

Akan tetapi fakta dan realita sekarang tidak sesuai dengan pengertian politik yang dikatakan Aristoteles. Hari ini politik sejatinya hanyalah panggung pemangku kepentingan-kepentingan yang kemudian tidak memikirkan kesejahteraan rakyat melainkan kesejahteraan diri sendiri dan sanak keluarga. Hari ini banyak terjadi korupsi dimana-mana yang dilakukan oleh para kepala daerah. Pertanyaanya adalah apakah gaji yang diberikan negara tidak cukup? atau apakah uang hasil korupsi sebagai pengganti kerugian pada saat kampanye?

Untuk itu kita sebagai masyarakat (pemilih) jangan hanya melihat para calon kepala daerah ini dari VISI & MISI atau siapa calon berduit saja. Persepsi atau kebiasaan ini harus kita hilangkan dikalangan masyarkat. Politik uang atau yang kita kenal dengan many politic  hanyalah memperburuk kedepannya. Bukan hanya many politic, akan tetapi juga bagaimana kita masyarakat mengkaji apa yang tertuang didalam VISI & MISI dari pada calo kepala daerah, karena secara umum VISI & MISI adalah tujuan selama lima tahun menjabat sebagai kepala daerah. Pilihlah kepala daerah yang mempunyai rekam jejak yang jelas, ide dan gagasan yang akan membangun daerah selama lima tahun kedepan.

Pesan yang ingin saya titipkan melalui tulisan ini adalah bagaimana kemudian kita masyarakat menjadi pemilih cerdas dalam pemilihan yang kita laksanakan selama lima tahun sekali, sebab apabila kita sebagai masyarakat salah memilih maka jangan pernah menyalahkan kalau kepala daerah ini tidak konsisten dengan VISI & MISI yang mereka umbar selama kampanye. Sekali lagi saya tegaskan, jangan memilih hanyak karena melihat VISI & MISI ataupin uang. Akan tetapi lihat rekam jejak, ide dan gagasan yang akan membangun daerah selama lima tahun kedepan.


By : Risfiansyah

Selasa, 12 April 2016

MENDUKUNG ATAU MENOLAK PILKADA SERENTAK 2017 ?


Pada tanggal 15 Februari 2017 KPU Provinsi Gorontalo akan mengadakan PILKADA SERENTAK, Pertanyaannya apakah masyarakat atau khususnya mahasiswa mendukung atau menolak PILKADA SERENTAK 2017 nanti?

Berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa teman-teman mahasiswa yang ada di Provinsi Gorontalo mereka mengatakan menolak PILKADA SERENTAK 2017 yang akan dilaksanakan KPU Provinsi Gorontalo.

Alasan yang kemudian timbul adalah karena beberapa bakal calon yang akan maju pada PILKADA SERENTAK 2017 tidak memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Ini yang kemudian  menjadi tanda tanya besar, sudah tahu tidak bisa tapi masih saja memaksakan diri untuk menjadi calon kepala daerah.

Sungguh miris negeri kita sekarang ini, semua didasari oleh kepentingan pribadi tanpa mengutamakan kepentingan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Provinsi Gorontalo, untuk apa menjadi kepala daerah sebagai pemimpin orang banyak toh kalau tidak mampu mengemban amanah rakyat?

Hari ini masih banyak rakyat yang menderita disebabkan oleh sumber daya alam (SDA) dikuasai oleh perusahan-perusahan asing, kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat, satuan pendidikan yang kemudian masih kurang perhatian, bahkan 561 sekolah di Provinsi Gorontalo tidak bisa mengikuti ujian nasional karena tidak terakreditas atau akreditasnya kedaluwarsa.

Persoalan ini yang kemudian harus diselesaikan para calon kepala daerah, bukan hanya sekedar pencitraan untuk sebuah elektabilitas, popularitas dan memperkaya diri semata, akan tetapi kesejahteraan rakyat yang utama.

Bukan hanya itu, kalaupun nantinya PILKADA SERENTAK 2017 akan dilaksanakan harapan kami adalah bagaimana kemudian calon kepala daerah yang akan bertarung pada PILKADA SERENTAK 2017 mampu menunjukan POLITIK SEHAT bukan POLITIK PRAKTIS (Serangan Fajar)

Himbauan kepada masyarakat Provinsi Gorontalo untuk bagaimana kemudian menghindari POLITIK PRAKTIS tersebut karena apabila mereka terpilih nantinya apa yang diberikan kepada kita sebelumnya akan tergantikan pada kemudian hari apabila mereka terpilah sebagai kepala daerah, karena hari ini banyak terbukti, kasus korupsi meraja rela dimana-mana bahkan di Provinsi Gorontalo ada 41 kasus Korupsi yang dilaporkan ke KPK pusat di Jakarta.


#POLITIKSEHAT



Sabtu, 09 April 2016

UNG MERUPAKAN ASET KOTA GORONTALO



Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang berakreditas B dan merupakan jantung atau icon dari pada kota Gorontalo itu sendiri.

Mengapa tidak, sebab Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu kampus terbesar di Sulawesi dan lebih khususnya lagi di Provinsi Gorontalo. Ini dibuktikan dengan jumlah mahasiswa lebih dari 18.000 mahasiswa.

18.000 mahasiswa terdiri dari 10.000 putra daerah dan 8.000 pendatang dari berbagai Provinsi, seperti Sulteng, Ternate, Kendari, Makassar dan masih banyak lagi. Jelas ini merupakan suatu keistimewaan bagi Universitan Negeri Gorontalo khusunya Kota Gorontalo, karena dengan adanya UNG di tengah-tengah Kota Gorontalo merupakan aset bagi pemerintah Kota Gorontalo itu sendiri.

Mengapa demikian, jelas bahwasanya dengan adanya mahasiswa dari luar daerah Gorontalo itu sendiri merupakan penstabilan ekonomi yang berada di Kota Gorontalo, sebab dengan adanya mahasiswa sebanyak 8000 dari luar Kota Gorontalo mereka akan mengeluarkan uang sebanyak 8 milyar per bulan, itu artinya merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi pemerintah Kota Gorontalo khusunya abang-abang bentor, penyewa kos-kosan dan rumah makan.

Maka Untuk itu yang terpenting adalah bagaimana eksistensi dari pemerintah menjaga keamanan dan ketertiban dari pada mahsiswa yang berasal dari luar Kota Gorontalo itu sendiri, minimal mahasiswa-mahasiswa yang dari luar Kota Gorontalo dijamin dan dibuatkan KTP bersifat sementara.


Selasa, 15 Maret 2016

APA ITU UKT?

Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah sebuah sistem pembayaran dimana biaya kuliah mahasiswa selama satu masa studi di bagi rata per semester (jadi tidak ada lagi uang pangkal). UKT ini diibaratkan kita beli motor pake cara kredit, tapi tidak ada uang DP awal. Bayarnya rata per semester. Khas dari UKT, ada mekanisme pengelompokan pembayaran. UKT telah dibuat dalam permendikbud no 55 tahun 2013, ada beberapa daftar Universitas dengan rincian biayanya.

Universitas Negeri gorontalo ada 5 kelompok pembayaran. kelompok 1 merupakan ekonomi lemah dan yang ekonomi kelas atas itu kelompok 5.  Kondisinya saat ini, mahasiswa baru dilihat  taraf ekonominya dari data-data siswa yang masuk ke universitas. Baru disesuaikan ke kelompok pembayaran.

Perlu kita ketahui bersama bahwa UKT ini sendiri tidak sesuai dengan permendikbud no 55 tahun 2013 karena hari ini masih banyak pungutan-pungutan yang diambil oleh pihak birokrasi terhadap mahasiswa, contohnya seperti pungutan praktikum, pembuatan surat keterangan kelakuan baik (SKKB) dan surat aktif kuliah (SAK). 

Kemudian bukan hanya itu, yang paling parah di Universitas Negeri Gorontalo adalah sistem UKT yang tidak tepat, terkadang calon mahasiswa baru yang ekonomi rendah mendapatkan UKT sama dengan ekonominya di atas rata-rata.

Bukan hanya itu masih banyak persoalan mengenai sistem UKT yang ada di Universitas Negeri Gorontalo itu sendiri, sesuai permendikbud no 55 tahun 2013 bahwasanya hanya ada 6 fakultas yang diberlakukan sistem UKT di Universitas Negeri Gorontalo yaitu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK), Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) dan Fakultas Teknik (FATEK). Itulah nama-nama fakultas di UNG yang kemudian terkena sistem UKT.

Tapi hari ini realitanya semua fakultas mendapatkan sistem UKT, tidak sesuai lagi seperti permendikbud no 55 tahun 2013, ditambah lagi dengan calon mahasiswa yang tidak lulus jalur undangan dan jalur SBMPTN yang kemudian melanjutkan pendaftaran melalui jalur lokal, dijalur lokal ini sendiri ketika lulus para calon mahasiswa dimintai uang pembangunan Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dengan UKT Rp. 2.000.000 persemester bagi kelompok ekonomi lemah dan Rp. 5.000.000 bagi kelompok ekonomi di atas rata-rata

Pertanyaan yang timbul saat ini dikemanakan uang pembangunan Rp.10.000.000? apakah dana yang dikucurkan pemerintah, dana hibah untuk universitas tidak cukup untuk pembangunan kampus peradaban ini?

UKT dan uang pembangunan yang dibayarkan tidak sesuai dengan fasilitas seperti kursi, meja, ruang kelas, LCD dan yang lain penunjangn perkuliahan itu tidak disediakan oleh pihak birokrasi, ini yang kemudian yang menjadi pertanyaan mahasiswa pada umumnya. Anggaran digunakan untuk pembangunan yang tidak perlu seperti taman rektorat yang konon kata orang-orang menghabiskan anggaran sekitar 20 milyar lebih, sungguh uang yang begitu banyak digunakan untuk hal yang tidak perlu.

Senin, 14 Maret 2016

NYANYIAN RINDU

Malam ini begitu sunyi senyap, hanya suara gitar yang menemani malam ini, matapun mulai sayu menahan kantuk yang begitu luar biasa

Namun kantuk yang begitu besar hilang dengan seketika diakibatkan mendengar suara nyanyian merdu dari adik adik.

Bagaimana tidak, lagu yang dibawahkan adalah lagu daerah kami yang berjudul rindu. Lagu ini mengingatkan aku dengan keluarga di rumah

Dengan indah alunan suara gitar dan nyanyian rindu yang dibawahkan adik adik seakan mendekatkanku dengan orang prang terkasih termasuk ayah dan ibu

Alunan suara gitar semakin merdu kudengarkan, seakan menghipnotisku agar terus menahan rasa kantuk ini, padahal aku sudah 24 jam belum tidur

Lagu demi lagu yang dibawahkan seraya semakin mengingatkanku kepada ayah dan ibu, bagaimana tidak, lagu yang dinyanyikan adalah lagu tentang ayah dan ibu

Semakin larut malam semakin terasa rindu kepada orang tua saat ini, kesibukanku sekarang lupa memberi kabar dan menayakan kabar mereka.

Aku rindu ayah dan ibu yang jauh disana, semoga kalian tetap sehat dan selalu dalam lindungan allah S.W.T

Doakan anakmu sukses Ayah, Ibu !!!


Minggu, 13 Maret 2016

MERAH MARON

Merah Maron adalah warna almamater dari salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di Sulawaesi lebih spesifik berada di Provinsi Gorontalo

Universitas Negeri Gorontalo namanya. Salah satu kampus yang paling terpopuler di Provinsi Gorontalo merupaka gerbang peradaban bagi mahasiswa, sebagaimana julukan dari kampus ini adalah kampus peradaban.

Berbiacara tentang peradaban, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) jauh dari nama peradaban itu sendiri, bukan karena mahasiswanya, akan tetapi karena birokrasi dan sistem yang dijalankan tidak sesuai dengan kepentingan mahasiswa pada umumnya, spp/ukt yang begitu mahal yang dibayarkan tidak sesuai dengan pelayanan dan fasilitas yang didapatkan, masih banyak pungutan pungutan diluar spp/ukt yang diambil oleh para petinggi petinggi kampus seperti halnya, praktikum, kks, ppl1, ppl2 dan masih banyak lagi persoalan yang kemudian tidak bisa dijelaskan satu persatu.

Inilah yang sampai hari ini menjadi tanda tanya dan persoalan bagi setiap mahasiswa UNG. ketika ada mahasiswa yang menyuarakan aspirasi melalui demonstrasi kemudian selalu ditakut takuti pada persoalan Drop Out, hak dari pada mahasiswa dikebiri oleh pemegang kekuasaan tertinggi di kampus ini.

Adahal yang paling disayangkan pada persoalan belajar dan megajar yang berada di Universitas Negeri Gorontalo, yang pertama persoalan belajar, mahasiswa diwajibkan membeli buku yang kemudian ketika tidak membeli selalu diancam pada persoalan pemberian nilai, kemudian persoalan kedua adalah kurangnya tenaga pengajar S2 sehingganya masih banyak pengajar S1 yang mengajar calon S1, sungguh sangat sangat disayangakan kampus yang hari ini adalah gerbang peradaban telah menjadi lahan usaha bagi sebagian dosen dan tenaga pengajar.

Untuk itu melalui tulisan ini saya mengajak kepada semua mahasiswa khususnya mahasiswa UNG untuk bagaimana kemudian mengawal kebijakan kebijakan yang tidak lagi PRO terhadap mahasiswa itu sendiri, sebab kepentingan ini adalah kepentingan kita bersama..

Ayo kawan kawan mari bersama-sama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo mengawal birokrasi kampus...

Pahlawan Yang Terlupakan

INDONESIA, nama negara yang merdeka di tahun 1945 dengan perjuangan dan pergerakan kaum mudah yang begitu luar biasa, akan tetapi menyimpan begitu banyak misteri yang kemudian sampai hari ini menjadi tanda tanya besar buat semua para AKTIVIS yang berjuang untuk masyarakat.

Indonesia menjadi negara terkorup di dunia, hal ini dibuktikan dengan berbagai macam kasus korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi di negara kita cintai ini. Telah banyak AKTIVIS HAM yang kemudian berjuang untuk negara ini, akan tetapi mereka dianggap sebagai musuh dari negara ini.



Tan Malaka. Beliau adalah seorang aktivis pejuang nasionalis Indonesia, seorang pemimpin komunis, dan politisi yang mendirikan Partai Murba. Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang berbobot dan berperan besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia dikenal sebagai tokoh revolusioner yang legendaris namun pemerintah ketika itu menganggap dirinya sebagai pemberontak dan harus dilenyapkan.






Wiji Thukul adalah aktivis 1998, pemerintah mengganggap dirinya adalah provokator dalam aksi pada saat itu, sehingga pemerintah menculiknya pada tahun 2000 hingga sekarang, Wiji Thukul meninggalkan dua orang anak kepada istri tercintanya. Dimana hati nurani para penguasa negeri ini? apakah orang orang yang membela kepentingan orang banyak tidak layak untuk hidup?


Bukan hanya Tan Malaka dan Wiji Thukul, pada Tahun 2004 kita telah kehilangan satu sosok pahlawan HAM, yaa..!!! Munir seorang pahlwan HAM Indonesia yang kemudian dibunuh karena membela kepentingan masyarakat. Lagi lagi negara membunuh orang baik yang berada dinegeri ini. Ada apa dengan negeri ini wahai Tuhan sang pencipta? apakah setiap orang yang membela kebenaran harus mati ditangan orang oarang yang mempunyai kepentingan pribadi? Apakah sekejam itu negeri ini, sehingga orang orang baik tidak layak hidup? Ya Tuhan tunjukan kepada kami kebenaran itu, biarlah kami menjadi penerus dalam perjuangan untuk membela orang banyak. Jadikanlah kami kuat, tangguh, kokoh dan berani membela sebuah kebenaran, ridhoi setiap langkah kami untuk melawan tirani tirani penguasa negeri ini Tuhan, jangan biarkan kami diam melihat ke dzaliman yang terjadi di negeri ini Tuhan sebab diam adalah penghianatan terhadap negeri ini.

Ingat dan bila omongan penguasa tidak boleh dibantah kebenaran pasti terancam, apabila usul ditolak tanpa ditimbang suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan dituduh subversif dan menggangu keamanan.
                         maka hanya satu kata LAWAN, LAWAN DAN LAWAN !!!